Perbedaan Chana Gachua dan Chana Striata by Griya Arka Kendal

Perbedaan Chana Gachua dan Chana Striata

Hallo sobat Arka Farm dimanapun kalian berada. Kali ini saya " Arka Farm " akan sedikit memberikan tips bagaimana sih membedakan Ikan Chana Gachua dan Chana Striata yang masih dalam ruang lingkup Keluarga Chana ini. Yuk simak dan dibaca sampai selesai ya. Semoga bermanfaat ^_^.

Baca juga : Apa sih penyebab ikan koi banyak yang mati ? Wajib baca

Chana gachua yang mempunyai nama lokal kotes, bogo atau benguk adalah salah satu ikan dari genus Channidae yang berukuran kerdil (dwarft). Ikan ini tersebar di sebagian besar wilayah Asia termasuk Indonesia. Gachua adalah satu dari dua genus channa yang masih bertahan hidup di pulau Jawa. Dan satu spesies lainnya adalah channa striata (gabus /  kuthuk).

Di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, chana gachua banyak tersebar di sungai-sungai dataran tinggi serta aliran irigasi persawahan. Ciri fisiknya adalah tubuhnya memanjang dengan kepala bulat dan mulut yang lebar serta siripnya berwarna hijau dengan semburat merah di ujung sirip. Banyak masyarakat awam yang mengira channa gachua adalah anak dari channa striata, mereka menamainya benguk atau anak kuthuk, padahal kedua spesies ini berbeda. Perbedaaan gachua dengan striata bisa dilihat pada tabel dan foto berikut ;

Chana Gachua

Chana Gachua ( Kotes )

Nama lokal     : Kotes / Benguk

Warna Corak  : Sirip berwarna biru kehijauan dan serabut sirip berwarna merah atau kuning di bagian ujungnya

Bentuk Tubuh : Bulat memanjang namun agak bantet dengan kepala berbentuk bulan

Max Size         : 30cm

Chana Striata

Chana Striata ( Gabus / Kutuk )

Nama Lokal    : Gabus / Kutuk

Warna Corak  : Badan atas dan sirip berwarna cokelat kehijauan dengan perut berwarna putih dan punggung ada garis vertical warna hitam samar

Bentuk Tubuh : Bulat memanjang dengan kepala runcing dan besar

Max Size         : 100cm

Baca juga : Tips Pemebesaran ikan nila agar cepat besar ? Wajib baca

Karakter
Karakter ikan channa gachua hampir sama dengan ikan dengan genus chanidae pada umumnya, yakni agresif dan cenderung soliter, biasanya sesama pejantan akan bertarung untuk mengusir pejantan lain dari wilayahnya. Nah Memanfaatkan karakternya yang soliter tersebut beberapa teman saya di jogja dulu sering mengadakan ajang adu gachua hehehe.
Oh iya, jika dinilai dari segi keaktifan berenang Channa gachua adalah ikan yang pasif dalam berenang dan suka berleha-leha di balik batu. Meskipun begitu jika sudah terbiasa dengan pemiliknya dia akan hiperaktif, seperti gachua milik teman saya Wafiq si maniak hentai.

Diet / Makanan 
Di habitat aslinya gachua memangsa serangga kecil yang jatuh ke air seperti belalang dan jangkrik, Semasa kuliah saya biasa memancing ikan ini di kali code atas menggunakan umpan jangkrik yang diapungkan. Tak hanya serangga, gachua juga memangsa ikan-ikan kecil, udang dan anakan kepiting.

Baca juga : Cara budidaya ikan gurame yang baik dan benar 

Sebagai ikan hias
Meskipun tergolong ikan lokal Jawa yang masih mudah di dapat, Channa gachua kini mulai dipelihara oleh hobiis sebagai ikan hias karena warnanya yang indah dan perawatannya yang tidak terlalu rumit. Selain itu, dilihat dari kombinasi warna dan bentuk tubuhnya ikan ini termasuk ikan yang eksotis menurut saya. Ikan ini juga unik karena lain daerah lain juga warna siripnya, misal dari pengamatan saya ikan ini semakin tinggi dan dingin daerahnya tempat kita menangkapnya warna siripnya akan semakin merah merona, berbeda dengan gachua tangkapan alam di daerah dataran rendah yang biasanya cuma kuning atau orange, aneh ya?

Nah berdasarkan informasi diatas apakah anda tertarik membudidayakan salah satu jenis ikan diatas ?

Share this post